Enterprise
Architecture Institutionalization and Assessment
A Paper by Hyunkyung Song and Yeong-Tae Song
Salah satu masalah yang
dihadapi industri modern saat ini ialah cara menanggulangi perubahan dunia
bisnis dan teknologi informasi yang amat pesat. Perkembangan pesat tersebut
tidak sesuai dengan rancangan sistem yang tidak dibuat untuk menghadapi perubahan
yang begitu cepat. Sistem perusahaan yang tidak dirancang untuk menghadapi
perubahan tersebut menjadi tidak efisien menyebabkan berbagai kemungkinan
terjadinya masalah.
Permasalahan
ketidakefektifan arsitektur TI dalam mengatasi perubahan dunia bisnis yang amat
pesat membuat para akademisi dan para praktisi pada industri menjadi tertarik
untuk mempelajari Enterprise
architecture. Pembelajaran tersebut terutama bertujuan untuk mengubah enterprise
architecture yang ada menjadi efisien dan cerdas. Perubahan tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan proses institutionalisasi EA ke perusahaan
berdasarkan framework EA yang telah ditetapkan dengan baik.
Framework EA membantu
organisasi dalam membangun target-conformant EA yang bersifat fleksibel, adaptif, dan
efisien. EA bertujuan untuk dapat digunakan oleh organisasi dalam menampilkan
perencanaan strategis dan pembangunan blueprints
dari kondisi organisasi di masa depan. Untuk mendapatkan manfaat Framework
EA secara maksimal maka menjadi sangat penting untuk melakukan penilaian
seberapa baik implementasi EA pada organisasi telah dilakukan berdasarkan
framework EA yang telah diberikan.
EA merupakan sebuah alat yang bagus untuk
mengitegrasikan dan melakukan penyesuaian antara teknologi informasi dan tujuan
bisnis. Namun, tanpa penanganan yang tepat EA tidak akan memiliki manfaat
seperti seharusnya, yang berarti framework EA membutuhkan penyesuaian menurut
budaya, peratudan dan prosedur yang dimiliki organisasi tersebut. Proses
pengimplementasian EA secara spesifik terhadap organisasi tertentu disebut
institutionalisasi.
Terdapat lima tahapan
dalam proses institutionalisasi EA yaitu
1. Proses
Inisiasi
Tahapan
ini membantu memastikan ketentuan awal dari proses keseluruhan, juga untuk
memvalidasikan apakah investasi TI memenuhi seluruh kebutuhan dan tujuan
bisnis. Tahapan ini memiliki beberapa subproses yaitu:
·
Pertanyaan
bisnis
·
Penetapan
strategi bisnis dan strategi TI
·
Pembentukan
Tim EA
2. Pendefinisian baseline
architecture
Tahapan
ini merupakan tahapan pendeskripsian keadaan organisasi saat itu. Pendeskripsian
organisasi secara tepat merupakan langkah penting untuk institusionalisasi
untuk menentukan pengukuran progres organisasi di masa depan terhadap baseline architecture. Pendeskripsian baseline architecture dilakukan dengan
mengidentifikasi hidden asset, gap, dan
redudansi dari arsitektur yang berbeda.
3. Pendefinisian
target architecture
Tahapan
ini mendifinisikan target arsitektur bisnis berdasarkan strategi bisnis
organisasi. Target arsitektur ini menegaskan visi operasional bisnis dan
teknologi pendukung di masa depan. Dalam pendefinisian target arsitektur
diperlukan penyesuaian antara strategi dan baseline
architecture.
4. Perencanaan
transisi arsitektur
Tahapan
ini mendefinisikan proses transisi dari arsitektur saat ini menjadi EA target.
Perencanaan transisi mencakup penilaian terhadap teknologi yang digunakan untuk
memastikan teknologi yang ada dapat mendukung kapabilitas yang dibutuhkan oleh
target EA di masa mendatang. Penilaian tingkat kematangan teknologi tersebut
harus dilakukan untuk mensukseskan implementasi target architecture.
5. Perencanaan
implementasi dan operasi
Perencanaan
implementasi arsitektur mencakup pengelolaan sumber daya dan pembangunan sistem
EA seperti yang ditunjukan pada gambar berikut.
Tahapan ini selanjutnya dapat dibagi menjadi sekumpulan proyek pembangunan
sistem. Stakeholders EA harus terlibat dalam mengumpulkan detail rancangan,
pembangunan, dan spesifikasi Enterprise Architecture Management System (EAMS).
Institutionalisasi EA
merupakan proses iteratif, incremental dan berkelanjutan. Organisasi harus
menjalankan kontinuitastersebut dengan melakukan penilaian terhadap EA. Tujuan
utama penilaian EA tersebut ialah untuk mendokumentasikan signifikansi EA untuk
para pembuat keputusan dan untuk mengidentifikasi pembangunan yang diperlukan
oleh EA tersebut.
Penilaian terhadap elemen
dan work products EA perlu dilakukan oleh organisasi. Elemen EA yang memerlukan
penilaian tersebut antara lain visi, architecture
baseline yang digunakan saat itu, definisi target architecture, analisis gap, strategi transisi, implementasi
and pengelolaan. Elemen-elemen ini menjadi pengawas utama dalam penilaian Enterprise
Architecture.
Berikut merupakan matriks
yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian EA berdasarkan elemen-elemen dan
empat architectural views -bisnis,
data, applikasi, dan teknologi.
Hubungan yang disarankan
dapat disesuaikan berdasarkan tampilan arsitektur organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar