Rabu, 04 April 2012


A Method to Define an Enterprise Architecture using the Zachman Framework
A paper by Carla Marques Pereira and Pedro Sousa

Organisasi pada umumnya tidak memiliki peralatan dan metodologi yang memadai yang memungkinkan melakukan pengelolaan dan koordinasi sistem informasi yang dimiliki. Padahal menurut Zachman, dengan meningkatnya ukuran dan kompleksitas dari pengimplementasian sistem informasi, dibutuhkan penggunaan arsitektur untuk mendefinisikan dan mengawasi tampilan dan integrasi dari seluruh komponen sistem. Oleh karena itu, Enterprise Architecture menjadi penting bagi organisasi.


Salah satu Enterprise Architecture yang banyak digunakan ialah Zachman Framework, framework yang dideskripsikan sebagai sebuah arsitektur yang merepresentasikan artifak sistem informasi. Zachman Framework mengusulkan struktur logika untuk mengklasifikasi dan mengorganisasi representasi deskriptif dari sebuah organisasi – dalam dimensi yang berbeda-beda- dengan setiap dimensi dapat dilihat dalam perspektif yang berbeda. Pendeskripsian framework ini dilakukan pada dua aspek independen yaitu baris dan kolom. Zachman Framework bersifat sangat fleksibel sehingga sering kali fleksibilitas tersebut menyebabkan kesalahan dalam menginterpretasikan tujuan.

Pada Zachman Framework terdapat 5 prespektif antara lain:
  • Scope (Planner’s Perspective)
  • Enterprise Model (Owner’s Perspective)
  • System Model (Designer’s Perspective)
  • Technology Model (Builder’s Perspective)
  • Detailed Presentations (Subcontractor’s Perspective)

Yang terkait pada dimensi-dimensi sebagai berikut:
  • Data (What?)
  • Function (How?)
  • Network (Where?)
  • People (Who?)
  • Time (When?)
  • Motivation (Why?)

Dengan menggunakan Zachman Framework suatu organisasi dapat mendefinisikan Enterprise Architecture. Sebuah metode pendefinisian Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework dilakukan dengan menggunakan artifak. Artifak merupakan segala bentuk representasi, model ataupun diagram yang mendukung fungsi dari setiap sel. Artifak berbentuk notasi yang merepresentasikan maksud dari sebuah sel. Artifak yang digunakan harus dapat dengan mudah dipahami oleh pelaku bisnis.


Metode pengisian artifak dalam pembuatan Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework dapat dilakukan dengan mengisi notasi pada setiap sel yang tersedia. Notasi pada setiap sel tersebut terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merepresentasikan identifikasi sel, bagian kedua merepresentasikan urutan pengisian, bagian ketiga merepresentasikan keterkaitan satu sel dengan sel lainnya. Metode pengisian artifak ini terdiri dari beberapa tahapan :

Tahap 1 : Pengeksekusian sel dapat dilakukan secara paralel

Tahap 2 : Pada sel G, artifak dapat diisi setelah sel A terlebih dahulu diselesaikan. Notasi pada sel G bergantung pada notasi sel A. Oleh karena itu, sel A disebut Anchor Cell, yaitu sel yang beragregasi dan relatif terhadap sel alinnya.

Proses tersebut dilaksanakan berulang-ulang hingga seluruh notasi pada setiap sel artifak terisi.
Dengan menggunakan metode pengisian artifak tersebut dikembangkan sebuah tools yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework. Beberapa fungsi yang dimiliki oleh tools tersebut antara lain:
·         Berlaku sebagai sebuah penyimpanan informasi untuk konsep Zachman Framework
·         Menghasilkan beberapa artifak yang terkait pada setiap sel framework
·         Memungkinkan analisis multi-dimensional pada konsep keterkaitan pada setiap sel
·         Mendukung analisis alignment level diantara komponen-komponen Enterprise Architecture 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar