A
Method to Define an Enterprise Architecture using the Zachman Framework
A paper by Carla Marques Pereira and Pedro
Sousa
Organisasi pada umumnya tidak memiliki peralatan dan metodologi yang
memadai yang memungkinkan melakukan pengelolaan dan koordinasi sistem informasi
yang dimiliki. Padahal menurut Zachman, dengan meningkatnya ukuran dan
kompleksitas dari pengimplementasian sistem informasi, dibutuhkan penggunaan
arsitektur untuk mendefinisikan dan mengawasi tampilan dan integrasi dari
seluruh komponen sistem. Oleh karena itu, Enterprise
Architecture menjadi penting bagi organisasi.
Salah satu Enterprise Architecture yang
banyak digunakan ialah Zachman Framework, framework yang dideskripsikan sebagai
sebuah arsitektur yang merepresentasikan artifak sistem informasi. Zachman
Framework mengusulkan struktur logika untuk mengklasifikasi dan mengorganisasi
representasi deskriptif dari sebuah organisasi – dalam dimensi yang
berbeda-beda- dengan setiap dimensi dapat dilihat dalam perspektif yang
berbeda. Pendeskripsian framework ini dilakukan pada dua aspek independen yaitu
baris dan kolom. Zachman Framework bersifat sangat fleksibel sehingga sering
kali fleksibilitas tersebut menyebabkan kesalahan dalam menginterpretasikan
tujuan.
Pada Zachman Framework terdapat 5 prespektif antara lain:
- Scope (Planner’s Perspective)
- Enterprise Model (Owner’s Perspective)
- System Model (Designer’s Perspective)
- Technology Model (Builder’s Perspective)
- Detailed Presentations (Subcontractor’s
Perspective)
Yang terkait pada dimensi-dimensi sebagai berikut:
- Data (What?)
- Function (How?)
- Network (Where?)
- People (Who?)
- Time (When?)
- Motivation (Why?)
Dengan menggunakan Zachman Framework suatu organisasi dapat mendefinisikan Enterprise Architecture. Sebuah metode
pendefinisian Enterprise Architecture menggunakan
Zachman Framework dilakukan dengan menggunakan artifak. Artifak merupakan
segala bentuk representasi, model ataupun diagram yang mendukung fungsi dari
setiap sel. Artifak berbentuk notasi yang merepresentasikan maksud dari sebuah
sel. Artifak yang digunakan harus dapat dengan mudah dipahami oleh pelaku
bisnis.
Metode pengisian artifak dalam pembuatan Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework dapat
dilakukan dengan mengisi notasi pada setiap sel yang tersedia. Notasi pada
setiap sel tersebut terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merepresentasikan
identifikasi sel, bagian kedua merepresentasikan urutan pengisian, bagian
ketiga merepresentasikan keterkaitan satu sel dengan sel lainnya. Metode
pengisian artifak ini terdiri dari beberapa tahapan :
Tahap 1 : Pengeksekusian sel dapat dilakukan secara paralel
Tahap 2 : Pada sel G, artifak dapat diisi setelah sel A terlebih dahulu
diselesaikan. Notasi pada sel G bergantung pada notasi sel A. Oleh karena itu,
sel A disebut Anchor Cell, yaitu sel
yang beragregasi dan relatif terhadap sel alinnya.
Proses
tersebut dilaksanakan berulang-ulang hingga seluruh notasi pada setiap sel
artifak terisi.
Dengan
menggunakan metode pengisian artifak tersebut dikembangkan sebuah tools yang dapat digunakan untuk
membantu pembuatan Enterprise Architecture menggunakan Zachman Framework. Beberapa fungsi
yang dimiliki oleh tools tersebut
antara lain:
·
Berlaku
sebagai sebuah penyimpanan informasi untuk konsep Zachman Framework
·
Menghasilkan
beberapa artifak yang terkait pada setiap sel framework
·
Memungkinkan
analisis multi-dimensional pada konsep keterkaitan pada setiap sel
·
Mendukung
analisis alignment level diantara
komponen-komponen Enterprise Architecture
Tidak ada komentar:
Posting Komentar