Rabu, 30 Mei 2012


Integrating Innovation into Enterprise Architecture
A Paper by Michael Rohloff 



Integrating Innovation into Enterprise Architecture
A Paper by Michael Rohloff

Inovasi adalah sebuah poses kreatifitas dan kemampuan untuk mengimplementasin kreatifitas tersebut untuk mencapai kesuksesan. Dalam organisasi, kemampuan organisasi untuk berinovasi diakui sebagai sebuah kapabilitas penting untuk berkompotisi pada market yang kompetitif. Bentuk-bentuk inovasi yang dilakukan pun terdapat dalam berbagai dimensi baik dimensi teknologi maupun dimensi organisasi. Pengembangkan inovasi dapat dilakukan dengan tidak hanya menyediakan suasana lingkungan yang kreatif tetapi juga dengan menyediakan landasan pengimplementasian dan kesuksesan inovasi tersebut pada market organisasi. Oleh karena itu, penyediaan kreatifitas dan kebebasan merupakan hal penting yang harus dilengkapi dengan pendekatan sistemastis untuk pengembangan dan pensuksesan ide-ide inovatif tersebut.
Enterprise Architecture Management (EAM) terdiri dari keseluruhan bisnis dan segala untur-unsur yang terkait. Enterprise Architecture Management (EAM) tidak hanya mencakup semua dimensi inovasi organisasi tetapi juga mencakup desain arsitektur enterprise dengan pendekatan sistematik. Perspektif baru terbentuk melalui EAM yang merupakan perluasan dari desain arsitektur bisnis, dan tidak terbatas hanya pada arsitektur IT, dan pembangungan seluruh organisasi dalam skala yang besar. Beberapa tujuan dari EAM antara lain :
·         Penyelarasan bisnis/TI dan peningkatan TI
·         Pengelolaan, perencanaan dan pengontrolan program infformasi dan komunikasi dan pemenuhan aturan dan standar
·         Penyediaan skalabilitas, pertumbuhan dan adaptabilitas
·         Tranparansi dari building blocks arsitektur (organisasi, proses dan teknologi) dan komunikasi stakeholder yang lebih baik
Dari berbagai penggunaan EAM pada organisasi, peningkatan inovasi merupakan salah satu  potensi yang belum banyak digunakan oleh organisasi. EAM seringkali hanya dilihat sebagai proyek TI yang berfokus pada implementasi teknologi dan bukan sebagai isu bisnis yang dapat digunakan untuk merancang dan melakukan inovasi pada seluruh aspek organisasi. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, diberikan sebuah usulan untuk menggunakan EAM sebagai pendekatan sistematis untuk melakukan inovasi pada perusahaan.
Terdapat berbagai framework yang digunakan untuk membangun EAM. Dari berbagai framework arsiterktur seperti  FEAF, GERAM, Gartner and META Group Enterprise Architecture Frameworks, dan  Zachman Framework, TOGAF merupakan  framework yang dikenal secara luas dan memiliki peran yang dominan. TOGAF menyediakan metode dan alat bantu untuk membantu dalam pembuatan, penggunaan dan pengelolaan EA. TOGAF dibuat berdasarkan model proses iteratif yang didukung oleh best practices dan penggunaan kembali sekelompok aset arsitektur yang telah ada. Konsep utama dari TOGAF ialah The Architecture Development Method (ADM) yang menyediakan proses berulang yang telah teruji untuk pembangunan arsitektur . TOGAF terdiri dari 4 domain arsitektur: strategi bisis, pengelolaan, organisasi dan bisnis proses utama.

Sebuah framework diusulkan untuk memberikan gambaran komprehensive mengenai EA. Berbeda dengan TOGAF, The Enterprise Architecture Triangle merupakan framework yang  memisahkan domain bisnis dan arsitektur TI secara jelas dengan menyediakan pemisahan deskripsi business-oriented enterprise arsitektur dan implementasi teknologi yang berasal dari arsitektur tersebut.  Arsitektur informasi tidak dideskripsikan sebagai domain arsitektur terpisah tetapi terbagi dalam building block  arsitektur bisnis pada struktur informasi logical, building block arsitektur aplikasi pada implementasi repositori data. Framework ini merinci domain arsitektur building block untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai unsur-unsur pokok enterprise arsitektur. Framework ini terbagi menjadi tiga domain dasar yang menyatakan building blocks arsitektur.


Enterprise Architecture method and artifacts
Arsitektur TI selalu dilihat sebagai penyedia layanan untuk bisnis seperti aplikasi pendukung proses bisnis, layanan kantor dan komunikasi untuk mendukung setiap individu karyawan yang menyebabkan nilai tambah dari TI menjadi fokus organisasi. Oleh karena itu,  building blocks dari framework arsitektur terstruktur menjadi grup layanan, inti layanan, dan modul layanan. Enterprise Architecture tidak hanya berisi koleksi unsur arsitektur tetapi juga menggambarkan hubungan antara unsur-unsur tersebut dan keterkaitannya. Blueprints dikenalkan untuk  rancangan untuk pembangunan arsitektur dalam skala besar. Blueprint memberikan tampilan komprehensif mengenai building blocks dan interaksi antar building blocks tersebut dalam sebuah matriks bisnis dua dimensi. Tipe blueprint yang berbeda dapat dibuat bergantung pada keterkaitan arsitektur aplikasi, TI dan infrastruktur atau building block yang menjadi fokus. Dimensi matriks juga dapat dipilih dengan level detail yang berbeda beda.
Landscape
First Dimension
Second Dimension
application landscape
Business process
How it is supported by applications
deployment in organizational units
data repository landscape
Deployment with databases
How the support defined information
clusters of the information architecture
deployment of the databases
in organizational units
service landscape
Deployment of infrastructure services
and the support of applications
deployment in organizational
units

Setiap domain enterprise arsitektur (EA)  dapat dideskripsikan dengan menggunakan tampilan yag memuat arsitektur, struktur dan elemen dari sudut pandang khusus. 3 tampilan utama diidentifikasi untuk mendeskripsikan seluruh aspek terkait EA.
·         Component view: menyediakan perspektif yang menjelaskan struktur logis dan fungsional dalam lingkup arsitektur.
·         Communication view: menyediakan perpektif yang menjelaskan interaksi yang terjadi antara sistem dan komponen.
·         Distribution view: menyediakan perspektif yang menjelaskan struktur alokasi sistem atau komponen dalam lingkup geografis atau distribusi organisasi.

EA dapat dilihat sebagai change agent. Fungsi utama dari EA memiliki potensi tinggi untuk digunakan dalam berinovasi dalam bisnis, antara lain:
·         Berisi gambaran komprehensif yang memuat seluruh building blocks
·         Tertuju pada seluruh dimensi inovasi organisasi\
·         Menyediakan transparansi building blocks dan kaitannya, dan mempermudah komunikasi antar stakeholders
·         Menyediakan pendekatan sistematis dan terstruktur mengenai rancangan organisasi


Berdasarkan potensi EAM dalam inovasi maka berikut diajukan fungsi-fungsi yang dapat meningkatkan potensi tersebut untuk :
·         pendekatan sistematik terhadap inovasi
·         mengintegrasikan brainstroming kreatif dengan desain inovatif
·         membuka inovasi untuk desain arsitektur


Prinsip-prinsip yang mengarahkan desain proses:
·         Batasan temasuk business engineering tidak hanya terbatas pada arsitektur TI
·         Proses komprehensif dari visi hingga implementasi meliputi keseluruhan bisnis
·         Keterlibatan yang seimbang antara orang-orang dari bisnis dan orang-orang dari TI. Keseluruhan organisasi proyek harus merupakan sebuah perpaduan antara orang-orang dari sisi bisnis dan orang-orang dari sisi TI
§  architecture team :
§  steering committee
§  Architecture review board
·         Program management


Tidak ada komentar:

Posting Komentar